Perlukah Imunisasi Tambahan untuk si Kecil? |
Namun,
tahukah, Bu? Selain jenis-jenis imunisasi bayi tadi, ternyata masih ada
imunisasi tambahan yang tak kalah penting untuk membantu mengoptimalkan
kekebalan tubuh si Kecil.Sebelum memberikan imunisasi tambahan ini, Ibu harus
berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, ya. Simak informasi yang saya baca
di forum Ibu dan Balita berikut yuk, Bu!
1. Imunisasi Hib
Pemberian
imunisasi Hib (Haemophilus influenza tipe B) bertujuan untuk membantu
mencegah penyakit meningitis atau radang selaput otak, Bu. Imunisasi ini bisa
diberikan sejak si Kecil berusia 2 bulan, dengan jarak antar pemberian vaksin
pertama dan vaksin berikutnya selama 2 bulan. Selain itu, pemberian vaksin Hib
umumnya dapat dilakukan secara terpisah maupun bersamaan dengan vaksin lainnya.
2. Imunisasi Pneumokokus (PCV)
Imunisasi
tambahan berikutnya yaitu imunisasi Pneumokokus (PCV). Imunisasi ini bermanfaat
untuk membantu melindungi tubuh si Kecil dari bakteri pnemukokus yang bisa
menyebabkan meningitis (radang selaput otak), pneumonia (radang paru-paru),
serta infeksi telinga, Bu. Seperti halnya imunisasi Hib, pemberian imunisasi
PCV biasanya bisa diberikan sebanyak 4 kali sejak bayi berusia 2 bulan, dengan
jarak pemberian antar vaksin selama 2 bulan.
Hal lain yang
perlu diperhatikan yaitu, bila si Kecil belum pernah mendapatkan vaksin PCV ini
hingga usianya 1 tahun, Ibu hanya perlu memberikan vaksin ini sebanyak 2 kali,
dengan jarak pemberian antar vaksin selama 2 bulan. Namun, bila si Kecil sudah
berusia 2 - 5 tahun, vaksin PCV hanya perlu diberikan 1 kali. Sebaiknya
konsultasikan dengan dokter anak ya, Bu.
3. Imunisasi Influenza
Tidak bisa
dipungkiri, Ibu pastinya kerap khawatir apabila si kecil tertular flu atau
influenza. Sesuai namanya, imunisasi ini diberikan untuk melindungi si Kecil
dari virus influenza penyebab flu dan gangguan di saluran pernapasan. Imunisasi
ini bisa diberikan setahun sekali sejak si Kecil berusia 6 bulan hingga ia
dewasa, Bu. Vaksin ini pun sebaiknya segera diberikan jika si Kecil memiliki
imunitas yang rendah.
4. Imunisasi Tifoid
Supaya daya
tahan tubuh si Kecil lebih baik dalam melawan serangan bakteri Salmonella typhi
penyebab tifus, Ibu bisa memberikan ia vaksin tifoid sejak usianya genap 2
tahun sesuai anjuran dokter. Umumnya, dokter menganjurkan pemberian vaksin ini
diulang setiap 3 tahun sekali hingga si Kecil tumbuh dewasa, Bu.
Nah, itulah
beberapa tambahan imunisasi untuk anak yang umunya disarankan oleh dokter.
Imunisasi merupakan investasi kesehatan bagi si Kecil di masa depan untuk
membantu melindunginya dari berbagai penyakit. Untuk informasi lebih jelas
terkait pemberian imunisasi tambahan bagi anak, Ibu bisa berdiskusi dengan
dokter anak, ya. Semoga artikel ini bermanfaat, Bu!
Baca juga :
0 Response to "Perlukah Imunisasi Tambahan untuk si Kecil? "
Posting Komentar